Keluargaku baru saja pindah ke rumah baru kami.
Teman-temanku mulai suka berkumpul di basement rumah kami. Tempat itu
sebelumnya adalah tempat penyimpanan barang-barang orang yang tinggal di rumah
ini sebelumnya. Dan menjadikannya seperti tempat rekreasi bagi kami.
Aku, Bill, Julie dan Valery suka bermain di situ. Bill
berbadan besar, rambutnya berwarna pirang, wajahnya berbintik-bintik. Ia
berlatih di GymDad. Ia suka memamerkan kekuatannya. Bill alerti terhadap banyak
hal. Baru saja kami turun, ia sudah mulai bersin.
Valery orangnya tidak bisa diam. Ia selalu menelepon
teman-temannya, lalu membuat rencana-rencana gila untuk membuat berton-ton
uang. Tetapi tidak pernah ia wujudkan.
Aku? Adalah si cebol pendek dalam
kelompok ini aku bermuka tirus. Orang-orang menyuruhku bergembira bahkan ketika aku sedang senang.
Suatu sore kami berkumpul bersama. Kami hendak mencari harta
karun dari ruangan ini. Valery
menghampiri sebuah lemari tua. Ial lalu berkata “Wow, ini luar biasa,
lihat..!”
Kami semua menghampirinya untuk melihat harta karun yang
ditemukannya, sebuah kamera yang sangat besar sekali . “ Kau mungkin akan
mendapatkan 100 dollar untuk ini, “ katanya sambil mengankat kamera itu ke
mukanya, menekan tombolnya. “ Rab. Sebaiknya orang tuamu menunjukkan hal ini
pada orang tuaku. Ini bisa dijual ke took
antik mereka. Kau benar-benar mendapatkan keberuntungan di sini !”
Aku mengedarkan pandanganku pada seluruh ruangan itu.
Setidaknya ada selusin lemari yang seperti ini. Semuanya berisi benda kuno. Ada
sebuah lemari yang belum pernah kami buka karena dikunci dengan gembok yang
sudah berkarat.
Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang berwarna hitam di tempat
biasanya kami menaruh papan-papan
permainan kuno itu dan melihat sesuatu yang hitam di dasarnya.
Syal itu ?
Bukan, tapi topeng
Aku mengambilnya lalu mengibas-ngibaskannya dan memakainya
lalu berkata, lihat Zorro “
“No way! Lebih mirip seperti
perampok bank,” seru bill dari seberang ruangan.
Aku membetulkan letak topeng itu agar dapat melihat dengan
jelas lalu tersentak kaget.
Teman-temanku! Kemana mereka semua? Yang kulihat hanya
anak-anak berpakaian tua sedang bermain sebuah permainan
Aku tidak dapat melihat dengan jelas wajh mereka semua tapi
yang kulihat dengan pasti ada yang
senang dan ada yang tengah sedih. Seseorang diantara mereka terlihat sedang
memceritakan sebuah lelucon,
“hai apa yang terjadi !” seruku” Siapa kalian?”
Tapi tampaknya mereka semua hanya diam saja. Mereka tidak
dapat mendengarkan apa yang aku katakan.
“ Tak mungkin !”
teriakku
“Rab ada apa dengan kau?” Tanya Bill sambil
menggoncang-goncangkan bahuku “ Apa kau oke ?”
Aku mengerdipkan mataku beberapa kali. Lalu aku memandang
ketiga temanku dalam-dalam yang kembali ke basement dari mana pun mereka pergi.
“Cukup dengan gurauanmu Rab, aku mau pulang,” ujar Julie.
Mereka semua tidak percaya dengan apa yang kulihat. Lalu aku
tantang mereka untuk mengenakan topeng itu
Ya, akhirnya mereka semua melihat apa yang kulihat.
Pesawat telepon hitam yang berada di meja itu bordering. Ternyata
ibu Julie. Ia pun menyuruh Julie pulang. Bill dan Valery akhirnya memutuskan
untuk pulang juga. Aku menghantarkan mereka sampai depan pintu depan, sambil masih memegang
topeng erat-erat.
“Kau masih memakai topeng itu ?” Tanya Bill sambil bejalan ke
pintu.
Aku agak berdidik. “No way”, sahutku “ Tidak akan”.
Tapi aku tidak tahan godaan.
Seharusnya setelah makan malam aku mengerjakan PR, tetapi
aku malah mengendap-endap turun ke
basement.
Kukeluarkan topeng itu dari persembunyiannya. Laci bawah
meja kabinet kuno. Aku lalu duduk di ujung sofa.
Dadaku berdegup kencang ketika topeng itu aku pasangkan ke
mukaku.
Lalu aku melihat keempat anak itu. Keempatnya sedang bersila
di lantai, menggelar papan kuno mereka yang berat, sedang bermain papan kuno.
“ Hei bisa kalian dengar aku ?” panggilku
Dari belakang kulihat seorang laki-laki tua tengah berjalan
ke perapian, ia memegang benda yang amat
besar.
Apa yang dipegangnya ? benda yang amat besar. Sebuah kunci
inggris. Apa yang ia lakukan ? tapi mereka diam saja. Aku akan berusaha
memperingati mereka. Tapi terlambat saat terakhir yang kulihat adalah ledakan.
Kulihat tiang-tiang besar menimpa mereka. Aku tak tahan melihatnya.
“ Pasti ada cara untuk menyelamatkan anak-anak itu ,” ujar
Julie
“ Ya, setidaknya ada satu rahasia untuk berhubungan dengan
mereka , “ kata Bill
“ Ya rahasianya apa? Satu-satunya rahasia yang belum kami buka adalah lemari
besar.
Kami semua akhirnya
ke lemari besar itu. Lemari yang terkunci rapat oleh kunci yang telah
tua. Tidak dibutuhkan waktu lama lagi kami untuk bisa dapat membukanya. Bill
yang menarik dan membuka kunci itu.
Yang ada Cuma pakaian-pakaian tua, yang mirip dengan pakaian
anak-anak yang kami lihat.
“ Aku tahu. Bagaimana kalau kita berlakon persis seperti
anak-anak itu sementara salah satu diantara kita mencoba menghubungi mereka
dengan menggunakan topeng itu. “ kata Valery.
Akhirnya aku mencoba ide gila itu
Laki-laki yang mirip dengan orang seperti 100 tahun yang
lalu itupun datang, sebenarnya adalah tukan memperbaiki perapian yang di
panggil oleh Dad.
Kami menggelar papan yang sama dengan anak-anak yang ingin kami selamatkan.
Tapi terlambat salah satu tabung
perapian itu ada yang meledak ke atas.
Ledakan itu meruntuhkan tiang-tiang
basement dan jauh menimpa kami.
Akhirnya kami sadar bahwa kami salah ! yang kami lihat di
topeng itu adalah masa depan bukan masa lalu.
No comments:
Post a Comment