Dalam mempelajari sejarah kehidupan koperasi di Indonesia,
tidak dapat terlepas dari salah satu tokoh utama pendiri koperasi di Indonesia,
yaitu Raden Aria Wirjaatmadja. Beliau menjabat sebagai patih (wali raja) di
Purwokerto , Jawa Tengah pada tahun 1896, beliau mencoba mendirikan koperasi
dengan tujuan menolong pada pegawai rendahan yang kehidupan ekonominya sangat
memprihatinkan. Koperasi pertama yang
beliau dirikan diberi nama Hulp En Spaarbank. Menurut asal-usulnya, nama itu
berarti “bank pertolongan dan simpanan” dari segi gagasan asli putra Indonesia
itu, Belanda mengambil alih Hup En Spaarbank. Akhirnya, bank itu diberi nama Bank Rakyat.
Bank
Rakyat ini merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank
Rakyat ini merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Pengambilan yang dilakukan okeh Belanda tersebut tidak
mematikan semangat pendirian koperasi di Indonesia. Bahkan, semangat Raden Aria
Wirjaatmadja mampu menolong organisasi pergerakan nasional lainnya seperti
Boedi Oetomo (Budi Utomo)dan Serikat Dagang Islam (SDI) untuk mendirikan
Koperasi. Koperasi yang mereka dirikan saat itu belum memiliki bentuk seperti
koperasi yang ada seperti sekarang. Budi Utomo berhasil mendirikan koperasi
yang bergerak di bidang pertanian di beberapa kota di Jawa Timur pada tahun
1920-an. Begitu juga Serikat Dagang Islam ikut memperjuangkan berdirinya
koperasi di berbagai daerah.
Pada waktu Negara kita dijajah Jepang (1942-1945), koperasi tidak bisa
berkembang dengan subur. Bahkan, koperasi digunakan Jepang untuk menindas
ekonomi rakyat. Oleh karena itu , pada masa penjajahan Jepang, koperasi di
Indonesia mengalami kemunduran. Lebih buruk lagi, rakyat justru membenci
keberadaan koperasi, karena koperasi digunakan Jepang untuk menindas rakyat.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, semangat untuk mendirikan
koperasi di kalangan masyarakat kembali dibangkitkan oleh pemerintah. Pada awal
perkembangan koperasi, tokoh penting
sebagai pemikir koperasi adalah Mohammad Hatta. Karena sumbangnya yang
besar bagi perkembangan koperasi di Indonesia, beliau dinobatkan sebagai Bapak
Koperasi Indonesia . setelah cukup lama koperasi berkembang di Indonesia, pada
tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi yang bertempat di Tasikmalaya,
Jawa Barat. Keputusan penting yang dihasilkan kongres itu antaralain:
a.
Menetapkan tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Indonesia
b.
Menetapkan prinsip
gotong-royong dan kekeluargaan sebagai asas koperasi
No comments:
Post a Comment