PERSATUAN DAN KERUKUNAN/TASAMUH

Tasamuh berarti  kelapangan dada keluasan pikiran, toleransi. Tentang tasamuh meliputi cara-cara menjaga kerukunan dan persatuan.
1.       Menjaga Kerukunan
Dalam pergaulan sehari-hari, umat islam harus menjaga kerukunan dangan sesama umat islam, umat beragama lain dan pemerintah.
a.       Kerukunan Intern Umat Islam
Walaupun berbeda latar belakang dan berbagai kepentingan serta berbagai faham dan aliran toh kita tetap sesama umat islam yang harus menjaga kerukunan persatuan dan kesatuan, persaudaraan Intern Umat Islam harus di pertahankan.
Seperti sabda Rasul yang artinya “ Muslim yang satu adalah bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu
, tidak boleh menganiaya dan membiarkannya. Barang siapa yang memperhatikan kepentingan saudaranya. Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesulitan terhadap sesama muslim, Allah akan melapangkan satu dari beberapa kesulitan nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menyembunyikan rahasia seseorang muslim, Allah akan menyembunyikan rahasia nanti pada hari kiamat”
b.      Kerukunan Umat Islam dengan Umat Beragama Lain
Islam adalah agama yang mempunyai toleransi tinggi terhadap agama lain. Nabi Muhammad member contoh dalam berdakwah dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih sayang tidak  menggunakan kekerasan apalagi paksaan.
Sebagai mana  firman Allah QS. Al-Baqarah:256 yang artinya: “ Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam) sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat, karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Thaghut ialah syaiton dan apa saja yang disembah selain dari Allah SWT
Dalam hal-hal kerjasama dengan orang yang beragama lain Islam membatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan, sedang dengan masalah aqidah dan ibadah, islam melarang bekerjasama, untuk orang beragama lain kita dilarang mendo’akan dan memohonkan ampun pada Allah SWT, walaupun itu anak atau  orang tua sendiri, juga dilarang member salam, bila kita diberi salam cukup dijawab wa’alaikumsalam.
c.       Kerukunan Umat Islam dengan Pemerintah
Kita wajib menaati pemerintah selama pemerintah tidak dzalim terhadap rakyatnya  demi kepentingan bersama dan kesejahteraan seluruh rakyat. Sebagaimana Firman Allah QS. An-Nisa:59  yang artinya “hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(nya), dan ulul amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
2.       Menjaga Persatuan
Islam mengajarkan umatnya untuk mempunyai rasa setia kawan, yaitu keteguhan hati dalam memelihara nilai nilai persahabatan dan persaudaraan, dalam pergaulan dengan orang lain. Dalam istilah agama, kata setia kawan dikenal dengan nama ukhuwah. Ukhuwah mempunyai makna solidaritas dalam kebaikan dan bersikap toleran dalam segala perbedaan seperti pendapat dan madzhab.
Salah satu cara untuk menjaga persatuan dan kesatuan adalah kebersamaan. Rasa  kebersamaan tersebut melahirkan:
a.       Pribadi-pribadi yang peka terhadap lingkungan sekitarnya, peduli kepada yang lemah baik aqidah maupun ekonominya.
b.      Sikap seimbang yang akan menipiskan kesenjangan antara si kaya dan si miskin
c.       Sikap kegotong-royongan dan kekompakan dalam menghadapi berbagai persoalan
d.      Pribadi pribadi yang lebih mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi keluarga dan golongan.
Hal ini diperintahkan oleh agama tercermin dalam QS. Ali-Imran 103
Yang artinya :” dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara : dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayatnya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”

No comments:

Post a Comment